CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 26 Oktober 2012

Cerpen



AKU PASTI KEMBALI
Namaku Tiara, aku sekolah di sma Stanford. Saat ini aku duduk di kelas 2 SMA.   Sudah 4 bulan ini aku mengenal Richo.  Richo adalah seorang cowok yang pandai, tampan, manis, & ramah. Dia juga orang yang menghiburku dikala aku sedang bersedih.

“ Tiara “ panggil seseorang dari belakang, dan ternyata Richo
“ iya Richo, ada apa ? “ tanyaku
“ pulang sekolah nganterin aku mau gak ? “ tanyanya padaku
“ mau – mau aja sih, emang mau kemana ? “ tanyaku penasaran
“ pokoknya deh “ jawabnya
“ oke  “
Setelah bel sekolah berbunyi aku sudah menunggunya di hall, dimana tadi kami sudah berjanjian untuk bertemu disini.

“ Tiara “ teriaknya memanggilnya dari atas motor
“ iya Richo “ jawabku sambil melangkah ke arahnya
“ ayo naik “ suruhnya
“ mau kemana sih kita ?“  tanyaku padanya
“ ke suatu tempat yang pasti kakak suka “ jawabnya

Setelah beberapa menit perjalanan, aku dan Richo pun sampai di suatu tempat dimana terbentang luas laut. Gemuruh ombak yang saling berkejaran, menyambut kedatangan kami.

" Tiara.. “ panggilnya dengan sorotan matanya yangtajam dan  berkaca – kaca
“ Richo, kok nanggis ? “ tanyaku padanya sambil mengusap air matanya
“ mungkin tempat ini akan selalu menjadi kenangan kita berdua “
“  emang kenapa richo “ tanyaku padanya
“ karna aku duduk berdua di sini bersama orang yang bias menerima aku apa adanya “ jawabnya.


Waktu terus berlalu. Kita lalui sore di sebuah pantai yang di hiasi sebuah sanset sebagai background langitnya. Setelah waktu hampi menunjukan jam 5:30. Kami segera memutuskan untuk pulang. Richo menggantarku sampai di depan rumah.

                                 Keesokan harinya, aku belum melihat richo masuk sekolah. Nomer hpnya yang biasanya aktif, kali ini tidak aktif. Aku bertanya kepada temanya tetapi tidak ada yang tahu dimana richo berada. Tiba tiba ada seorang teman yang menghampiriku dengan membawa sepucuk surat. Disitu tertulis surat itu untuku, dan yang mengirim adalah richo.




Untuk Tiara

Mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah perjalanan menuju ke Spanyol. Aku pergi bukan serta merta keinginanku, melainkan aku ikut ayahku yang di pindak tugaskan disana. Maafin aku tiara karna sebelumnya aku belum sempat mengatakan ini semua kepadamu, karena aku tak sanggup mengatakan ini semua. mungkin selama ini kau selalu bersamamu di saat senang & sedih. Segala kenangan kita lalui, tak akan kulipakan selama hidupku. Tanpa dirimu ada di sampingku aku bagai ikan air. Mungkin benar pepatah orang jawa yang mengatakan Waiting Tresno Jalaran Soko Kulino. Aku masih ingat pertama aku mengenalmu rasanya biasa – biasa saja. Kedua, saat aku berteman denganmu rasanya aku jatuh hati padamu tanpa sepengetahuanmu. Dan akadang aku cemburu saat ada cowok yang medekatimu. Mungkin itu aja yag bias aku sampaikan kepadamu. Aku janji bakal kembali saat ulang tahunmu yang ke 17 di tempat terakhir kita bertemu, dan aku gak bakal ninggalin kamu lagi.


RICHO

Setelah aku menerima surat itu, aku tak seceria hari – hari biasanya. Sekarang tidak ada lagi seseorang yang menemani di saat aku sedih. Tiada lagi yang menghibur aku , dan takkan ada lagi untuk aku bercerita.

*****

Hari ini usiaku tepat 17 tahun. Aku segera menuju ke sekolah karena saat ini aku sudah kelas 3 SMA. Setelah  bel bunyi aku segera menuju ke pantai dimana dulu kita berdua terakhir bertemu di situ. Aku menunggu lama sekali, sempat melintas di pikiranku bahwa mungkin dia ngak bakal danteng ke sini. Tetapi saat mau menjelang, terdengar suara taksi berhenti tepat dimana aku duduk saat ini. Aku pun berdiri dengan berdoa semoga itu Richo. Aku sangat senang sekali dan berharap semoga dia masih mengenalku kembali. Dan akhirnya doaku terkabul juga.

“ Richo “ panggilku

Dia hanya terdiam sambil melangkah ke arahku, aku juga menghampirinya. Pelukannya ini membuka pertemuan kita di sore itu. Dan sampai saat ini richo selalu ada di sampingku, seperti janjinya di surat itu. Kini hari – hariku semakin berwarna karena ada seseorang yang mampu menemaniku disaat aku sedih dan senang. Richo akhirnya bertempat tinggal lagi di Indonesia dan melanjutkan kuliah bersamaku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar